Review Film " Shang Chi and The Legend of Ten Rings"

    Setelah menunggu waktu setahun penuh, pada akhirnya fans MCU kembali diberikan suguhan film terbaru yang bisa ditonton di bioskop. Film "Shang Chi and The Legend of Ten Rings" pada awalnya tidak terlalu dihype kan oleh penggemar MCU, hal ini mungkin karena karakternya yang masih belum dikenal banyak orang tidak seperti Spiderman, Iron Man atau Captain  America. Selain itu faktor ditundanya perilisan film karena COVID 19 dan juga perilisanya yang berdekatan dengan film MCU lain makin membuat film ini tenggelam, namun begitu film ini rilis  ternyata film ini menjadi sajian fresh dari MCU.

    Film Shang Chi ini berfokus pada origin superhero Asia bernama Shang Chi, diceritakan Shang Chi adalah seorang anak pemimpin klan sekaligus manusia terkuat di dunia bernama Wenwu. Semenjak kematian ibunya, Shang Chi dilatih dengan keras oleha ayahnya hingga di satu tahap ketika Shang Chi dikirim untuk mengerjakan suatu misi di Amerika, dia malah kabur dan meninggalkan klannya. Setelah beberapa tahun menyamar menjadi seorang juru parkir valet tiba tiba dia dikejutkan dengan surat dari adiknya yang dulu dia tinggalkan bersama klannya, keadaan semakin membingungkan ketika dia Shang Chi tiba tiba diserang utusan klannya karena kalung yang dia miliki. Maka kemudian tidak ada pilihan lain bagi Shang Chi selain untuk mendatangi adiknya dan dimulailah petualangannya

    Kekuatan utama di film ini terletak pada konsep superhero Asia pertama karena MCU berhasil membawa nuansa Asia dengan baik dan berdasarkan mitologi yang ada di China, bisa dibilang formula budaya suatu negara memang selalu punya kelebihannya sendiri sama halnya seperti film Black Panther. Ceritanya yang tersusun rapih dengan porsi yang pas bagi setiap adegannya membuat film ini ringan namun sekaligus indah untuk diikuti.

    Sebagai film adaptasi komik, Film ini tidak terlalu mengikuti origins Shang Chi di komik yang mana di komik Shang Chi hanyalah adaptasi Bruce Lee versi barat. Ayahnya juga bukanlah Wenwu atau The Mandarin, di komik The Mandarin bernama asli Fu Manchu hanyalah musuh Shang Chi yang dianggap kontroversial karena kulit karakternya yang diwarnai dengan tone kuning sehingga dianggap sebagai simbol "Yellow Peril" yang merupakan pandangan stereotipikal negatif orang barat terhadap Asia . Jadi diretconnya cerita Shang Chi dari origin aslinya di komik adalah sebuah keputusan yang tepat.

     "Shang Chi and The Legend of Ten Rings" pada akhirnya bisa disebut film Underdog MCU yang bahkan kualitasnya bisa seimbang atau malah melebihi kisah kisah superhero lain yang kisahnya kebanyakan monoton dan repetitif. Semoga MCU terus mempertahankan atau bahkan bisa meningkatkan kualitas film filmnya kedepan.